Jumat, 10 Oktober 2014

ATRIBUT OUTPUT PRIMITIF


  1. 1.  Fill Area Primitif
    1. Fill area (pengisian area) output primitif standar pada paket aplikasi grafika pada umumnya adalah warna solid atau pola raster. Terdapat dua dasar pendekatan untuk mengisi area pada raster sistem.
    2. Menentukan overlap interval untuk scan line yang melintasi area
    3. Dengan memulai dari titik tertentu pada posisi di dalam poligon dan menggambar dengan arah menyebar ke pinggir, sampai batas poligon
  1. 1.    Algoritma Boundary-Fill
Metode ini bermanfaat untuk paket aplikasi grafik interaktif, dimana titik dalam dapat dengan mudah ditentukan.Prosedurnya yaitu menerima input koordinat dari suatu titik (x,y), warna isi dan warna garis batas. Ada dua macam metode yaitu 4-connected dan 8-connected.
  1. 2.    Algoritma Flood-Fill
Metode ini dimulai pada titik (x,y) dan mendefinisikan seluruh pixel pada bidang tersebut dengan warna yang sama. Bila bidang yang akan diisi warna mempunyai beberapa warna, pertama-tama yang dilakukan adalah membuat nilai pixel yang baru, sehingga semua pixel mempunyai warna yang sama.
  1. 1.  Antialiasing
konversi raster-scan adalah pengisian harga-harga elemen suatu “matriks” (yaitu frame buffer) sedemikian rupa sehingga secara visual “tergambarkan” primitif- rimitif grafik yang bersangkutan. Jadi pada dasarnya adalah semacam diskretisasi obyek tsb. Selanjutnya sebagai sesuatu yang diskret, masalah yang timbul adalah distorsi informasi yang disebut aliasing. Secara visual obyek garis atau batas suatu area akan terlihat sebagai tangga (effek tangga a tau “jaggies”). Peningkatan resolusi frame buffer dapat mengurangi efek ini namun tidak dapat dihilangkan sama sekali karena keterbatasan teknologi (ingat faktor-faktor yang menentukan resolusi: refresh rate, dan ukuran frame buffer).
Ada tiga pendekatan:
  • Supersampling (postfiltering)
  • Area sampling
  • pixel phasing
  • Supersampling atau Postfiltering
Secara lojik metoda ini “memperhalus” ukuran pixel ke dalam subpixel-subpixel dan “menggambarkan” garis pada grid subpixel tsb. lalu harga intensitas suatu pixel ditentukan sesuai dengan berapa banyak subpixelnya dikenai “garis” tersebut
Dua Macam perhitungan relasi :
1.









2.









  • Area Sampling
Pada Unweighted Area Sampling suatu garis diangap sebagai segiempat dengan lebar 1 pixel seperti halnya pada supersampling cara kedua di atas. Yang dihitung adalah luas bagian pixel yang tertutup “segiempat” garis tersebut secara geometris.
Pitteway & Watkinson: untuk fill-area dengan memodifikasi midpoint algorithm untuk garis sehingga fungsi diskriminan p menentukan juga persentasi tsb. Dalam algoritma ini pada persamaan garis
m x b£ 1
digunakan fungsi keputusan:
(xi + 1) + - (yi + ½)
Sementara bagian pixel yang tertutup area di bawah garis tersebut adalah suatu trapesium dengan ketinggian kiri
(xi – ½) + - (yi – ½) dan ketinggian kanan (xi + ½) + - (yi – ½) serta lebar 1 (satuan pixel).
Luas trapesium ini adalah = m xi + - (yi – 0.5) = - (1 – m)









sumber : http://sadchalis15.wordpress.com/2012/01/09/atribut-output-primitif/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar